Rabu, 19 Desember 2012

Universitas Esa Unggul menjadi Pemenang Perguruan Tinggi Swasta Unggulan 2012 – Kopertis Wilayah III Jakarta bidang Akselerasi Program Peningkatan Mutu



Selamat kepada Universitas Esa Unggul sebagai Pemenang Perguruan Tinggi Swasta Unggulan 2012 di Bidang Akselerasi Program Peningkatan Mutu – Kopertis Wilayah III Jakarta
piala PTS unggulan 2012
Download Pemilihan PTS Unggulan 2012.ppt

Keunggulan generik universitas terpilih
  • Kejelasan arah pengembangan dan tahapannya
  • Menerapkan harmonisasi sistem sentralisasi administrasi/operasional dan desentralisasi akademik
  • Didukung sepenuhnya dengan pemanfaatan sistem informasi dan teknologi untuk kecepatan layanan dan efisisen
  • Paper-less services

4 Perguruan Tinggi Swasta
Akselerasi Program Peningkatan Mutu
  • Agresif dalam memfokus kepada program-program studi keahlian spesifik (profesional) yang langka, untuk percepatan daya serap lulusan di pasar kerja
  • Didukung tim pengajar perpaduan yang kuat antara akademisi, praktisi (profesional), dan birokrat
  • Menerapkan sistem pengajaran  berbasis IT dari awal sampai akhir proses pembelajaran secara on-line
  • Memperkaya dengan sekitar 20 jenis soft-skills yang relevan dengan kebutuhan pasar
  • Diterapkannya sistem insentive dan disinsentive berbasis capaian kinerja dosen dalam struktur remunerasi
  • Luasnya kerjasama dengan dunia industri dan dunia kerja
  • Mempunyai potensi berkembang cepat

More News 

Senin, 17 Desember 2012

Penandatanganan Nota Kesepahaman Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika,Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus antara Universitas Esa Unggul dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat

Pada Hari Kamis 06 Desember 2012 Bertempat di Ruang 207-208 Universitas Esa Unggul (UEU), telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara UEU dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat tentang Kerjasama di Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika, Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Esa Unggul, Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma AP., MBA dihadiri oleh Civitas Akademika UEU, Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, Badan Narkotika Nasional (BNN) serta para orang tua mahasiswa dan undangan. Dalam sambutannya Bapak Dr. Arief Kusuma menyampaikan bahwa UEU terus berupaya dan berbenah diri dalam menciptakan suasana kehidupan yang harmonis dan kondusif dilingkungan UEU dan tak akan pernah mentolerir bagi berkembang dan masuknya narkoba, minuman keras dan judi di lingkungan kampus.
Penandatangan tersebut sekaligus mempertegas sikap dan komitmen UEU bahwa narkotika adalah barang haram dan mematikan yang perlu dicegah sedini mungkin, upaya ini tentu perlu didukung oleh semua pihak dengan melibatkan berbagai unsur terkait dengan bekerjasama secara aktif guna menangkal masuk dan berkembangnya narkoba, minuman keras dan judi di kampus. Dalam sambutannya Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, yang diwakili Ajun Komisaris Besar Polisi Gembong Yudha SP, SH selaku Kasat Resnarkoba Polres Jakarta Barat menyambut baik kerjasama ini dan siap secara bersama-sama menciptakan UEU sebagai kampus yang bersih, sehat dan kondusif bagi terselenggaranya proses belajar mengajar dan terhindar dari segala bentuk perbuatan yang dapat mengarah pada rusaknya sendi-sendi moral maupun tata kelola kehidupan masyarakat kampus yang harmonis.
Penandatanganan ini juga seolah menjadi sebuah angin segar bari para Civitas Akademika UEU, para orang tua dan masyarakat ditengah semakin tingginya kekhawatiran public dengan merebaknya pemakaian dan peredaran gelap narkoba, judi dan minuman keras di kampus. Demi keselamatan kita bersama, katakan tidak pada Narkoba, demikian yang disampaikan oleh Bapak David Hutapea dari BNN yang berkesempatan hadir pada acara ini dan siap mendukung UEU mencegah masuknya narkotika di kampus.


More News

Sabtu, 15 Desember 2012

Workshop & Seminar dan Contest Blog – HIMMA Fasilkom Eksekutif Universitas Esa Unggul


Dalam rangka memperingati Human Rights Day 2012, HIMMA Fasilkom eksekutif Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Workshop & Seminar dan Contest Blog dengan tema Kau Sahabat dan Saudaraku”

Workshop & Seminar
Jumat, 21 Desember 2012, Jam 14.00 WIB – Selesai
Ruang 811, Lantai 8 Universitas Esa Unggul
Pembicara  : Enda Nasution ( Bapak Blogger Indonesia)

Contest Blog
Sabtu, 26 Januari 2013, Jam 09.00 WIB – 14.00 WIB
Ruang 811, Lantai 8 Universitas Esa Unggul

HADIAH :
  • Juara 1   :  Laptop
  • Juara 2   :  Netbook
  • Juara 3   :  Tablet PC
Pendaftaran :
Mahasiswa Esa Unggul  Rp. 50.000,-
Umum  Rp. 75.000,-
Salman – 089601457222
Lidya – 085715566479
Fardian – 089635920035

Note :
Untuk mengikuti Workshop ini tidak wajib mengikuti lomba, tetapi yang mengikuti lomba wajib untuk mengikuti workshop

Kata Kunci : universitas , contest , blog 

More News 

Kamis, 13 Desember 2012

Komunikasi Dalam Negosiasi Bisnis


Dr. Erman Anom, MM 

Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Esa Unggul, Jakarta
 


Abstrak
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan tercapai kesepahaman bersama, sedang-kan negosiasi adalah suatu kegiatan yang terencana apa yang harus dicapai, bagaimana, dan dengan pengorbanan apa ?
Kata Kunci: Komunikasi, negosiasi

Pendahuluan
Dalam lingkup dunia bisnis yang semakin mendunia tuntutan untuk sukses semakin konpleks dengan adanya bermacam-macam kultur yang harus bekerjasama. Beda kebiasaan saja sudah menjadi perten-tangan, misalnya budaya barat berbi-cara sambil kakinya diletakkan diatas meja sudah biasa, di Indonesia hal ini sangat tabu dan tidak sopan. Orang India bila mengatakan tidak mengang-guk dan menggelengkan bila ya. Untuk itu peranan komunikasi dalam meme-nangkan peperangan terlihat sangat penting. Hal yang sama berlaku dalam dunia bisnis, kesalahan dalam mela-kukan negosiasi sering membawa akibat fatal.
Masa depan perusahaan, yang sudah dibangun bertahun-tahun bisa hancur dan beratakan, hanya gagal dalam melakukan negosiasi dengan pihak lain.
 
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisa dokumen dan wawancara.
Metode kualitatif ini digunakan kerana beberapa pertimbangan. Per-tama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, meto-de ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara pengkaji dan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman penga-ruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
 
Mengikuti Neuman, penyeli-dikan kualitatif melibatkan pendoku-mentasian peristiswa yang sesung-guhnya, merekam apa yang dinyatakan oleh responden dengan kata-kata, nada suara maupun isyarat, mengamati perilaku yang spesifik, mempelajari dokumen-dokumen tertulis atau mengamati visual images. Sebagai con-toh para pengkaji kualitatif mengambil secara cermat foto-foto atau video tape dari orang-orang atau peristiwa-peristiwa. (Ball and Smith, 1992; Harper, 1994).
 
Bogdan dan Taylor (1975), mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosudure penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Lebih lanjut dia katakan, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengi-solasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
 
Kirk dan Miler (1986) bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergan-tung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhu-bungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya.
 
Komunikasi Bahasa Simbol, Lambang-Lambang, Fakta dan Opini
Komunikasi diartikan sebagai kegiatan penyampaiaan pesan dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan tertentu. Pesan dapat disampaikan dalam bentuk: Lisan, tulisan, audio visual, ataupun gabu-ngan ketiga-tiganya.
 
Dalam kegiatan komunikasi yang sangat perlu diperhatikan pola komunikasi sangat menentukan pili-han kata yang dipergunakan. Bagi organisasi/lembaga DPR yang hubu-ngan cukup formal, maka bahasa yang dipilih lugas dan eksplisit.
 
Komunikasi lain adalah komu-nikasi yang berlangsung dalam bahasa simbol dan kata-katanya memiliki makna ganda. Di situ hanya orang-orang tertentu saja bisa mengerti atas pilihan kata-kata atau idiom yang digu-nakan.
 
Dalam berkomunikasi sering terganggu oleh percampuradukan antara fakta dan opini. Opini adalah hasil pengintergrasian pendapat berdsarkan diskusi yang dilakukan di dalam masyarakat demokratis (Emory Bogardus).
Seseorang mengatakan Ibu Kota Negara R.I adalah Banten, ini bukan opini, tetapi jelas jawaban yang salah dan ini adalah fakta.
 
Komunikasi Teknik Negosiasi
Sebagai mana kita sering mendengar negosiasi diartikan sebagai proses yang melibatkan upaya sese-orang untuk merubah atau tidak merubah sikap dan perilaku orang lain. Sedangkan pengertian yang lebih terinci menunjukkan bahwa negosiasi merupakan proses untuk mencapai kesepakatan yang menyangkut kepen-tingan timabal balik dari pihak-pihak dengan sikap, sudut pandang, dan kepentingan-kepentingan yang ber-beda satu sama lain. Negosiasi, baik yang dilakukan oleh seorang pribadi dengan pribadi lainnya, maupun negosiasi antara kelompok dengan kelompok (atau antar pemerintah), senantiasa melibatkan pihak-pihak yang memiliki latar belakang berbeda dalam hal wawasan, cara berpikir, corak perasaan, sikap dan pola perilaku, serta kepentingan dan nilai-nilai yang dianut. Pada hakikatnya negosiasi perlu dilihat dari konteks antar budaya dari pihak yang mela-kukan negosiasi, dalam artian perlu komunikasi lisan, kesedian untuk memahami latar belakng, pola pemi-kiran, dan karakteristik masing-masing, serta kemudian berusaha untuk saling menyesuaikan diri.
 
Agar dalam berkomunikasi lebih efektif dan mengena sasaran dalam negosiasi bisnis harus dilak-sanakan dengan melalui beberapa tahap yakni:
1.   Fact-finding, mencari/mengumpulkan fakta-fakta.data yang berhubungan dengan kegiatan bisnis lawan sebe-lum melakukan negosiasi.
2.   Planning / rencana, sebelum berne-gosiasi/berbicara susunlah dalam garis besar pesan yang hendak disampaikan. Berdasarkan kerangka topik yang hendak dibicarakan rincilah hasil yang diharapkan akan teraih. Berdasarkan pengenalan anda terhadap lawan tersebut, per-kirakan/bayangkan kemung-kinan reaksi penerima pesan/lawan berbicara terhadap apa yang anda katakan.
3.     Penyampaian, lakukan negosiasi/ sampaikan pesan dalam bahasa lawan/sipenerima. Usahakan gunakan istilah khas yang bisa dipakai oleh lawan negosiasi kita. Pilihlah kata-kata yang mencer-minkan citra yang spesifik dan nyata. Hindari timbulnya makna ganda terhadap kata yang disam-paikan.
4.      Umpan balik, negosiator harus menguasai bahasa tubuh pihak lawan. Dengarkan baik-baik reaksi lawan bicara. Amati isyarat prilaku mereka seperti: angkat bahu, geleng–geleng kepala, mencibir, mengaggguk setuju. Umpan balik dapat untuk mengetahui samakah makna yang disampaikan dengan yang ditangkap lawan negosiasi bisnis kita.
5.      Evaluasi, perlu untuk menilai apakah tujuan berkomunikasi/ negosiasi sudah tercapai, apakah perlu diadakan lagi, atau perlu menggunakan cara-cara untuk mencapai hasil yang lebih baik.
 
Meskipun pesan yang disam-paikan dapat diterima dengan baik, bukan berarti hasil yang diharapkan akan diperoleh sesuai dengan yang direncanakan semula. Yang sering terjadi justeru perbedaan pandangan terhadap cara penyelesaian masalah antara pemberi dan penerima pesan. Sehingga diperlukan pembicaraan lebih lanjut, yang memerlukan perjua-ngan tersendiri bagi pengirim pesan dalam menyampaikan dan memenang-kan pendapatnya.
 
Kalau terjadi adu pendapat antara negosiator dengan pihak lawan maka timbul dorongan untuk menang. Keinginan untuk menang disatu sisi dengan mengabaikan kekalahan dipi-hak lainnya, biasanya sulit tercapai. Untuk itu digunakan strategi menang-menang. Artinya ada sebagian keinginan kita yang dikorbankan dengan mengharapkan pihak lawan juga akan mengorbankan hal yang sama, sehing-ga kesepakatan diantara kedua belah pihak dapat tercapai.
 
Disini penulis memberi ilustrasi komunikasi dalam bisnis dengan mengambil kasus negosiasi dengan orang Jepang. Kontak permulaan merupakan fase yang sangat penting guna membangun hubungan personal yang berkelanjutan. Kontak permulaan lewat korespodensi, faksimile atau telepon dianggap sebagai cara yang kurang efektif atau tepat. Kebanyakan perusahaan Jepang menanggapi dengan lamban, bahkan seringkali tanpa respon. Hal ini terjadai pertama kerana hambatan bahasa dan komu-nikasi terutama untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah yang tidak terbiasa membuat kontak lang-sung dengan perusahaan asing. Kedua, surat menyurat tidak memberi infor-masi yang cukup. Tanpa informasi yang cukup, kontak dagang sulit dilakukan dan negosiasi mengalami kegagalan. Hal kecil yang tidak bisa disepelekan dalam kontak permulaan adalah kebiasaan menukar kartu nama. Orang Jepang sangat sulit menghapal ejaan asing, kerana itu kartu nama merupakan arsip penting yang selalu disimpan dengan cermat. Tanpa kartu nama orang Jepang akan sulit meng-hubungi calon rekannya. Orang Jepang dalam negosiasi tidak langsung pada persoalan. Selalu diawali dengan soal-soal yang tidak relevansinya dengan bisnis. Misalnya, membica-rakan lukisan yang tergantung di tembok, atau berbasa-basi tentang urusan keluarga. Orang Jepang selalu mengatakan ya segala hal yang dikemukakan lawan bicaranya. Tetapi jangan salah mengerti, ya bukan berarti iya saya setuju untuk transaksi, melainkan ya saya faham apa yang anda sampaikan.
 
Apa yang dilukiskan di atas dengan contoh kasus pada masyarakat Jepang bukan hanya termasuk bagian komunikasi lisan, tetapi sudah meru-pakan bagian utama dari teknik nego-siasi bisnis.
 
Kesimpulan
Negosiasi terjadi apabila dian-tara pihak-pihak yang secara terbuka bersedia mengemukakan gagasan-gagasannya. Tidak tertutup kemung-kinan bahwa masing-masing pihak yang melakukan negosiasi memiliki Hidden Agenda. Yang dimaksud dengan Hidden Agenda adalah gagasan tersembunyi atau niat terselubung yang diungkapkan secara eksplisit dalam negosiasi akan tetapi meru-pakan hal yang sesungguhnya ingin dicapai oleh pihak yang bersangkutan. Adanya hidden agenda pada umumnya dapat dikenali kerana sifatnya yang menghambat proses negosiasi, sehingga proses kearah kesepakatan sangat sulit atau bahkan hampir tidak pernah tercapai.
 
Bila diduga bahwa proses negosiasi terhambat kerana adanya hiden agenda dari salah satu maupun kedua belah pihak, lobying dapat dipilih untuk menggali hiden agenda yang ada sehingga proses negosiasi dapat dimulai kembali dari gagasan-gagasan yang lebih terbuka.
 
Daftar Pustaka
Oemi Abd Rachman,”Dasar-dasar Public Relations”, Alumni, Bandung, 1986.
Bernays, Edward L, “Public Relations”, University of Oklahoma Press, Norman, 1982.
Burhan Bugin, ”Metodologi Penelitian Kualitatif”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001.
Bastaman, ”Makalah Untuk Kursus Pendidikan Diplomat”, Deplu R.I, Jakarta, 1987.
Lexy J. Moleong,”Metodologi Penelitian Kualitatif”, Remaja RosdaKarya, Bandung, 2001.
 
kata kunci : universitashumas 
More Article Di Sini 

Penandatanganan Nota Kesepahaman Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika,Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus antara Universitas Esa Unggul dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat


Pada Hari Kamis 06 Desember 2012 Bertempat di Ruang 207-208 Universitas Esa Unggul (UEU), telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara UEU dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat tentang Kerjasama di Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika, Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Esa Unggul, Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma AP., MBA dihadiri oleh Civitas Akademika UEU, Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, Badan Narkotika Nasional (BNN) serta para orang tua mahasiswa dan undangan. Dalam sambutannya Bapak Dr. Arief Kusuma menyampaikan bahwa UEU terus berupaya dan berbenah diri dalam menciptakan suasana kehidupan yang harmonis dan kondusif dilingkungan UEU dan tak akan pernah mentolerir bagi berkembang dan masuknya narkoba, minuman keras dan judi di lingkungan kampus.
Penandatangan tersebut sekaligus mempertegas sikap dan komitmen UEU bahwa narkotika adalah barang haram dan mematikan yang perlu dicegah sedini mungkin, upaya ini tentu perlu didukung oleh semua pihak dengan melibatkan berbagai unsur terkait dengan bekerjasama secara aktif guna menangkal masuk dan berkembangnya narkoba, minuman keras dan judi di kampus. Dalam sambutannya Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, yang diwakili Ajun Komisaris Besar Polisi Gembong Yudha SP, SH selaku Kasat Resnarkoba Polres Jakarta Barat menyambut baik kerjasama ini dan siap secara bersama-sama menciptakan UEU sebagai kampus yang bersih, sehat dan kondusif bagi terselenggaranya proses belajar mengajar dan terhindar dari segala bentuk perbuatan yang dapat mengarah pada rusaknya sendi-sendi moral maupun tata kelola kehidupan masyarakat kampus yang harmonis.
Penandatanganan ini juga seolah menjadi sebuah angin segar bari para Civitas Akademika UEU, para orang tua dan masyarakat ditengah semakin tingginya kekhawatiran public dengan merebaknya pemakaian dan peredaran gelap narkoba, judi dan minuman keras di kampus. Demi keselamatan kita bersama, katakan tidak pada Narkoba, demikian yang disampaikan oleh Bapak David Hutapea dari BNN yang berkesempatan hadir pada acara ini dan siap mendukung UEU mencegah masuknya narkotika di kampus.

Kata Kunci : Universitas , Jakarta Barat

More News 


Rabu, 12 Desember 2012

GO GREEN MORE THAN A PLAN – Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah (UPSA-EU) dan Kota Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul


Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah (UPSA-EU)  dan Kota Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul menyelenggarakan kegiatan gerakan penanaman pohon dengan tema ” GO GREEN MORE THAN A PLAN “  pada tanggal 13,14,15 Desember 2012.
Jenis Kegiatan :
13 Desember 2012
Diskusi Panel :  Pentingnya RTH Perkotaan
Pembicara :
  • Kepala Badan Informasi Geospasial
  • Kasudin Pertamanan Jakarta Barat
  • Kasudin Tata Kota Jakarta Barat

Fasilitas Peserta :
  • Sertifikat
  • Goodie bag
  • T-Shirt
  • Pin
  • Makan Siang

BAZZAR   13-14 Desember 2012
15 Desember 2012 – Penanaman Pohon di Jl. Joglo Raya
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai peran serta dalam mengurangi dampak pemanasan global dengan menjaga Ruang Terbuka Hijau yang ada di Jakarta ini serta memanfaatkan lahan kosong yang ada. Selain itu, diadakan juga kegiatan penyuluhan kepada masyarakat dan pelajar khususnya agar dapat pemahaman akan pentingnya RTH diperkotaan dan tindakan-tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga Ruang Terbuka Hijau kita yang semakin langka keberadaannya karena peruntukan lahan yang di mayoritaskan sebagai daerah pergedungan.
Konfirmasi Pendaftaran Peserta
  • Iwan – 08979263768
  • Fitria – 08561525236
More News 

Univ. Esa Unggul Masuk 50 Besar 4ICU ( Rangking ke - 33)


4ICU merupakan mesin pencari pendidikan tinggi internasional yang mengulas akreditasi perguruan tinggi di dunia. Tercatat sedikitnya 12 ribu perguruan tinggi dari 200 negara telah direview oleh organisasi ini.


Perangkingan dilakukan dengan menggunakan metode algoritma dan didasarkan pada tiga mesin pencari independen seperti google page rank, yahoo inbound links dan alexa traffic rank. Berbeda dengan dengan penilaian webometrics yang dilakukan terhadap empat parameter utama, yakni size, visibility, rich files, dan scholar.

Organisasi 4ICU dibangun dengan tujuan membantu dosen dan mahasiswa internasional mencari secara spesifik informasi tentang popularitas sebuah universitas di sebuah negara.
Berikut peringkat 50 besar se-Indonesia terkait website perguruan tinggi versi 4ICU.

                  Universitas Lokasi

1  Institut Teknologi Bandung

Bandung
2  Universitas Indonesia Depok 
3  Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
4  Universitas Gunadarma Depok
5  Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
6  Universitas Diponegoro Semarang 
7  Universitas Sebelas Maret Surakarta
8  Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
9  Universitas Airlangga Surabaya
10  Institut Pertanian Bogor Bogor
11  Universitas Sumatera Utara Medan
12  Universitas Padjadjaran Bandung 
13  Universitas Islam Indonesia  Yogyakarta
14  Universitas Brawijaya Malang
15  Universitas Mercu Buana Jakarta
16  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta
17  Universitas Kristen Petra Surabaya
18  Universitas Sriwijaya Palembang 
19  Universitas Surabaya Surabaya 
20  Universitas Muhammadiyah Malang Malang 
21  Universitas Negeri Yogyakarta Yogyakarta
22  Universitas Bina Nusantara Jakarta 
23  Universitas Muhammadiyah Surakarta Surakarta
24  Universitas Negeri Malang Malang
25  Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
26  Universitas Negeri Semarang Semarang 
27  Universitas Andalas Padang
28  Universitas Hasanuddin Makassar
29  Universitas Komputer Indonesia Bandung
30  Universitas Lampung Bandar Lampung
31  Universitas Udayana Badung 
32  Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta 
33  Universitas Esa Unggul Jakarta 
34  Universitas Bengkulu Bengkulu
35  Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Yogyakarta
36  Universitas Jember Jember
37  Universitas Tarumanagara Jakarta
38  Universitas Trisakti Jakarta
39  Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
40  Universitas Negeri Surabaya Surabaya
41  Universitas Sam Ratulangi Manado
42  Universitas Negeri Padang Padang 
43  Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tangerang
44  Universitas Riau Pekanbaru
45  Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
46  Universitas Negeri Medan Medan
47  Universitas Paramadina Jakarta
48  Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
49  Universitas Trunojoyo Bangkalan
50  Universitas Mulawarman Samarinda


Secara lengkap, pemeringkatan seluruh perguruan tinggi di Indonesia periode 2012 dapat diakses melalui laman http://www.4icu.org/id/.

More News

Pengumuman Beasiswa Universitas Esa Unggul Desember 2012

Daftar Peserta Beasiswa 100% Penuh , Tahap I Desember 2012

No NAMA Asal Sekolah Kota/Propinsi
1 Shinta Eris Virnita SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor Bogor, Jawa Barat
2 Vivi Septia Audia SMA Negeri 23 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
3 Witry Sahira SMK Al Chasanah Jakarta barat, DKI Jakarta
4 Rizky Oktamara SMK Al Chasanah Jakarta barat, DKI Jakarta
5 Maria Setya Wardani SMAN 6 Jakarta Jakarta Selatan, DKI Jakarta
6 Siti Sukaesih SMA Mandiri Balaraja Tangerang, Banten
7 Agnes Firdiana Anggraini SMAN 1 Bululawang Malang, Jawa Timur
8 Selvia Monalisa SMAN 5 Tangerang Tangerang, Banten
9 Retno Yuliana SMAN 5 Kota Tangerang Tangerang, Banten
10 Dyah Eras Mita SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek, Jawa Timur
11 Satya Muslimah SMAN 19 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
12 Prahesti Ayu Wulandari SMAN 5 Tangerang Tangerang, Banten
13 Wihda Firdayanti SMAN 3 Cilegon Cilegon, Banten
14 Yuke Rianita SMAN 3 Cilegon Cilegon, Banten
15 Gultom Aussienadia SMA Negeri 10 Melati Samarinda, Kalimantan Timur
16 Natalia Sri Rejeki SMA Negeri 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
17 Putri Utami SMA Citra Islami Village Tangerang, Banten
18 Janice SMK Yadika 4 Tangerang, Banten
19 Noto Suoneto Candra Naya Jakarta barat, DKI Jakarta
20 Esti Prihastuti SMK Kesehatan Riksa Tangerang, Banten
21 Anggita Pradhepti SMAN 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
22 Jessica SMAN 57 Jakarta Barat Jakarta barat, DKI Jakarta
23 Fajar Jati Wicaksono SMA Telkom SandhyPutra Kota Malang, Jawa Timur
24 Henny Yunita SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor Bogor, Jawa Barat
25 Lusi Sya’bi SMAN 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
26 Dita Octavia Kusdianti SMAN 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
27 Wanda Amelia Rahma SMAN 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
28 Ayu Wulandari SMA Yadika 1 Jakarta barat, DKI Jakarta
29 Ayu Rina Hastuti SMA Yadika 1 Jakarta barat, DKI Jakarta
30 Mutmainnah SMAN 1 Mataram Mataram
31 Kaula Kalyana Mitta SMA Cinta Kasih Tzu Chi Jakarta barat, DKI Jakarta
32 Raja Luth Hasan SMA N 3 Jambi Jambi
33 Arma Vica Wulandari SMK Kesehatan Riksa Tangsel
34 Nutria Sabbriella SMK N 1 Pangkalpinang Pangkalpinang, Bangka
35 Alex Gufron Mtss Ummul Quro Al-Islami Bogor, Jawa Barat
36 Kasipah SMK Tunas Harapan Jakarta Barat Jakarta barat, DKI Jakarta
37 Ide Primayu Rilmida SMA Mandiri Balaraja Tangerang, Banten
38 Maysita Utami Chaya SMAN 3 Kota Jambi Jambi

Selamat dan Sukses Kepada penerima Beasiswa penuh 100% 2013 tahap I per Desember 2012
Mengingat terbatasnya kesempatan ini, maka  kami mengundang dalam rangka acara Penandatanganan Surat Pernyataan Beasiswa 100% TA 2013 pada:

Tempat       :  Universitas Esa Unggul, Jl. Arjuna Utara 9 , Tol Tomang Kebon Jeruk  Jakarta 11510
Hari             :   Rabu, 19 Desember 2012
Jam             :  14.00- 15.00 WIB
Rang           :  207/208, Lantai II
Acara          :   Penandatanganan Pernyataan Beasiswa Penuh 100%.

Penerima Beasiswa diharapkan didampingi orang tua(Bapak atau Ibu), serta Kepala Sekolah atau Wakil, untuk turut serta  Menandatangani Surat Pernyataan Penerima Beasiswa 100 % Tahun 2013 sebagai saksi.
Mengingat pentingnya acara tersebut dimohon untuk hadir tepat waktu,
Demikian kami sampaikan, selamat atas keberhasilannya dan diucapkan terimakasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Sdr. Rendy (Telp.021 567 4223 (hunting) ext. 279 atau 021 704 111 59).

More News 

Selasa, 11 Desember 2012

Public Relations Dalam Kegiatan Marketing

Share
 
Dr. Erman Anom, MM.
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Esa Unggul, Jakarta



ABSTRACT
Public Relations is the continued process of keying policies, services and actions to the best interest of those individual and groups whose confidence and goodwill an individual or intitution covest, it is the interpretation of these policies, services and actions to assure complete understanding and appreciations.

Keywords: Public Relations, Marketing Activities

Pendahuluan
 
Pada umumnya setiap perusa-haan selalu ingin mencapai sukses dalam bidang usahanya, dalam arti selalu berusaha agar kelangsungan hidup usahanya tetap berhasil. Keadaan tersebut dapat tercapai atau terjadi apabila perusahaan berhasil memasarkan produk yang dihasilkan dengan baik. Dengan demikian pemasaran perlumendapat perhatian perusahaan dengan tanpa menga-baikan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia dan lain sebagainya.
 
Dikaitkan dengan keadaan dewasa ini dimana persaingan dunia usaha menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat berakibat jumlah penjualan produk dari waktu ke waktu akan mengalami pasang surut. Gelombang naik turunnya penjualan tersebut dapat kecil dan dapat pula semakin besar. Kenyataan inilah yang mengundang perusahaan untuk berpikir faktor apakah yang dapat mempengaruhi perkembangan penjualan produknya. Besar kecilnya perkembangan penjualan pada hake-katnya dipengaruhi dua faktor utama, yaitu faktor ekstern dan faktor intern.
 
Faktor eksteren merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, faktor tersebut berupa antara lain: situasi pereko-nomian, kebijakan pemerintah, kea-daan pesaing serta selera dari konsu-men itu sendiri. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, faktor tersebut antara lain berupa keadaan produk, penetapan harga, cara-cara promosi, saluran distribusi dan kegiatan penjualan itu sendiri.
 
Dalam pemasaran diperlukan adanya kemampuan pengetahuan produk dan teknik menjual guna mempermudah dalam menjalankan tugasnya serta meningkatkan pen-jualan. Sedangkan daya juang diper-lukan agar bersemangat dan mem-punyai kekuatan secara spiritual serta tidak merasa bosan dan bimbang dalam pekerjaannya.
 
Kerangka Konsep Public Rela-tions

Sebagai mana umumnya kita mengenal Public Relations pada dasarnya adalah suatu seni untuk menciptakan saling pengertian antara kedua belah pihak yang lebih baik sehingga memperbesar kepercayaan terhadap sesuatu organisasi, perusa-haan atau seseorang.
 
Jadi public relations adalah suatu kegiatan timbal balik antara lembaga dan publiknya, baik intern maupun ekstern. Public Relations merupakan fungsi manajemen yang bertujuan untuk membangun image, dan mem-bina saling pengertian diantara kedua pihak. Public Relations adalah salah satu fungsi yang penting dalam membantu pemasaran.
 
W. Emerson Reck berpen-dapat public relations merupakan kelan-jutan dari proses pendapatan kebijak-sanaan, penentuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepen-tingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan good will dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan dan sikap untuk menjamin adanya pegertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya. Ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Frank Jefkin yang mengatakan Public Relations berarti menciptakan saling pengertian. Public Relations adalah suatu untuk mendapatkan sesuatu tanpa harus melakukan sesuatu. Tetapi dalam kenyataannya kita tidak akan mendapatkan apapun bila tidak berbuat sesuatu. Sekarang menjadi pertanyaan besar, apa public relations profitable atau investasi dalam kegiatan pemasaran? Menurut penulis public relations investasi jangka panjang dalam kegiatan pemasaran, hasilnya dirasakan dalam waktu yang lama selaras dengan tugas jangka panjangnya membina nama baik perusahaan, mendidik konsumen dan menciptakan citra.
 
Pemasaran dizaman yang penuh kompetisi seperti sekarang ini tidak cukup hanya dengan model pemasaran konvensional yang sering dikenal dengan bauran 4 P (Produk, Price, Place, Promotion) tetapi harus ditambah dengan public relations dalam menghadapi persaingan yang semakin sengit. Citra organisasi yang baik dan produk, itulah kunci pertama meme-nangkan konsumen, kalau organisasi atau produk tidak dikenal mana mungkin ada penjualan. Bagi praktisi public relations, kemampuan yang harus dimiliki adalah kemampuan meya-kinkan pelanggan dan mitra usaha, kerja untuk negosiasi sehingga ter-jalinnya saling pengertian yang positif. Produk yang ditawarkan secara sistematis dirancang cara menjalan-kannya, pendekatan persuasif dan kelincahan bernegosiasi dengan perhi-tungan untung rugi yang terkakulisasi merupakan teknik public relations untuk mencapai tujuan organisasi. Public Relations adalah salah satu fungsi yang penting dalam membantu pemasaran. Saat ini belum banyak yang meman-faatkan fungsinya bagi keberhasilan pemasaran. Ini mudah dimengerti karena selama ini public relations berbicara dengan beragam publik, pemegang saham, karyawan, badan legislatif, pimpinan, komunitas, sehingga peran public relations sebagai pendukung produk pemasaran cende-rung diabaikan.
 
Departemen public relations umumnya memiliki 5 (lima) kegiatan yang sebagian besar aktivitasnya adalah:
  1. Hubungan dengan pers
  2. Publisitas
  3. Komunikasi Perusahaan, kegi-atan yang meliputi komunikasi internal dan eksternal untuk meningkatkan saling pengertian
  4. Lobbying
  5. Counselling
Biasanya manager pemasaran dan praktisi public relations tidak selalu berbicara dalam bahasa yang sama, satu perbedaan pokok adalah bahwa manajer pemasaran lebih orientasi pada laba penjualan, sedangkan praktisi public relations melihat tugasnya sebagai menyebarluaskan informasi dengan strategi komunikasi yang jitu.
Hal tersebut di atas dapat diatasi dengan:
 
1.Praktisi public relations market oriented yaitu dengan mengelola semua aktivitas public relationsnya dengan gagasan agar berbagai aktivitas tersebut akan dapat menunjang pemasaran perusahaan dalam meningkatkan laba.
2.     Membentuk bagian khusus dengan sebutan public relations pemasaran yang dapat secara langsung men-dukung pengenalan produk dan juga membangun citra, antara lain dengan cara memastikan ruang editorial (bukan ruang iklan) di media massa yang akan dibaca, dilihat, atau didengar oleh para pelanggan dengan maksud khu-susnya untuk tercapainya sasaran penjualan.
Public Relations pemasaran dapat berkontribusi melalui berbagai kegiatan :
1.       Membantu peluncuran produk baru dengan mensponsori acara
2.  Membantu reposisi sebuah produk, mengkampanyekan beru-lang-ulang sebuah program/ kegiatan hingga bisa  diterima oleh masyarakat
3.       Mempengaruhi kelompok tertentu
4.      Mempertahankan produk-produk yang terganggu oleh masalah public. Kasus lemak babi dan biskuit beracun dalam memanfaatkan public relations adalah salah satu contoh yang dapat menyelamatkan perusahaan dari kepunahan.
5.    Membangun citra perusahaan yang menguntungkan penjualan produk
 
Pemanfaatan dan Keputusan Penting Dalam Marketing PR

Banyak perusahaan yang memanfaatkan dan menggunakan public relations pemasaran dalam me-ningkatkan kesadaran masyarakat ter-hadap produk baru maupun produk yang sudah mapan.
Bagi kebanyakan perusahaan public relations pemasaran ini benar-benar efektif, dari dalam beberapa kasus biayanya lebih efisien diban-dingkan iklan namun demikian seluruh konsep, strategi serta tekniknya di rencanakan bersama dengan bagian pemasaran. Konsep, strategi serta teknik digunakan bauran 6 P (price, product, place, promotions, public relations, power).
 
Pemasaran memerlukan lebih banyak ketrampilan memanfaatkan sumber daya public relations, kerana public relations menciptakan dampak yang bersumber pada peningkatan kesadaran masyarakat dengan biaya periklanan yang relatif lebih sedikit.
 
Public relations tidak membayar ruang dalam media tetapi mengem-bangkan stafnya mengelola event-event tertentu. Jika news valuenya tinggi dan menarik, akan dimuat dalam semua media massa serta dapat berharga jutaan rupiah jika dinilai dengan periklanan. Lagi pula karena berita tersebut dapat berupa ulasan atau editorial maka lebih terpercaya dari pada iklan. Kadang-kadang hasil dari satu strategy public relations yang terpadu dapat mengagumkan.
Perimbangan dapat dilaksa-nakan dengan pemanfaatkan dari alat public relations yaitu:
  1. Berita Press Realise
  2. Pidato
  3. Event
  4. Tulisan/tajuk/ulasan/editorial
  5. Audio/visual/slide presentasi
  6. Corporate identity
  7. Pelayanan Informasi, telepon, dll
Strategi Public Relations dan Keputusan Penting dalam Pemasaran

Pertimbangan kapan dan bagaimana menggunakan public relations sudah harus ditentukan oleh mana-jemen puncak dengan menetapkan sasaran pemasaran, pemilihan pesan dan sarana public relations yang akan dipakai serta mengevaluasi hasil public relations dalam satu konsep pemasaran.Sedangkan menetapkan sarana pemasaran dapat dibantu oleh public relations dengan:
  1. Menciptakan kesadaran dengan memuat berita sebuah produk, pelayanan, tokoh-tokoh yang menunjang
  2. Membangun kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam konteks editorial
  3. Memotivasi tenaga penjualan, melatih dan mengembangkan
  4. Menekan budget promosi, kerana biaya public relations lebih rendah dari pada biaya periklanan, maka dengan tujuan untuk menekan biaya akan merupakan alasan kuat untuk menggunakan public relations agar dapat memper-oleh share of mind.
Praktisi public relations mengem-bangkan banyak kisah yang menarik yang bercerita sekitar produk, juga dapat ditunjang dengan banyak ide yang orisinal untuk mengem-bangkan acara-acara yang berbeda yang dilakukan oleh pesaing.
 
Perbedaan Tujuan Antara Pemasaran dan Public Relations dan dengan Iklan
 
Penasaran tujuan jangka pendek, tujuan jangka pendeknya adalah meningkatkan penjualan, meng-umumkan penyempurnaan produk atau peluncuran produk baru, meng-umumkan penunjukan agen baru. Sedangkan public relations tujuan jangka, tujuan jangka panjang adalah membina nama baik perusahaan, mendidik konsumen, menciptakan citra. Perbe-daan dan persamaan public Relations dengan iklan. Persamaannya iklan dan public relations mempunyai kekuatan yang berbeda. Citra perusahaan secara keseluruhan terbentuk dari gabungan sesuatu yang tidak terhitung, tetapi perbedaan produknya dan iklan tetap ada, sehingga iklan akan terintergrasi dengan promosi, nama, gaya dan simbol-simbol lainnya dalam perusa-haan sudah termasuk dalam kegiatan public relations.
 
Beberapa bentuk iklan seperti iklan keuangan, paling sering dipakai dalam kegiatan public relations. Akibat dari hasil penjelasan dari dalam, seperti laporan akuntansi, laporan perusahaan biasanya dilakukan sesering mungkin sesuai dengan gaya public relations yang dipakai di dalam perusahan.
 
Perbedaan Public Relations dengan Iklan. Public relations, promotions company or organisations, makes the company act so that it fits in with prevailing environment and social and political and purchasing decision currents sincreasing sales, more longer term planning and cohesiveness reguired, geared to many publics internal, external government, shareholders, etc, space time in news earned through imagization news value, press agentry. Iklan, promotes product, geared towards buying, shortter term, geared towords markets, customers mainly, bought space other than promotional event such as sweepstakes, etc.
 
Proses Perencanaan Public Relations dalam Pemasaran
 
Dalam proses perencanaan public relations pada kegiatan pemasaran yang pertama dilakukan adalah menen-tukan sasaran penerima selanjutnya menentukan Tujuan, kemudian terus melakukan menentukan pesan yang ingin disampaikan dan formatnya dan selanjutnya melakukan pelaksanaan dan evaluasi.
 
Kesimpulan

Setiap perusahaan yang ingin mencapai sukses, selalu berusaha memasarkan produknya yang dihasil-kan dengan baik. Pemasaran selalu mendapat perhatian yang lebih dengan tanpa mengabaikan kegiatan-kegiatan lain seperti produksi, keuangan, personalia dan lain sebagainya. Dalam era yang sangat kompetitif dan banyak pemain dalam memasarkan pro-duknya, setiap perusahaan kini meng-gunakan kegiatan public relations, sehingga melahirkan apa yang kita kenal dengan kegiatan marketing public relations.
 
 
Daftar Pustaka

Jepkins, Frank, ”Public Relations Untuk Bisnis”, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1994.
Efendy, O. Onong,”Hubungan Insani”, Remaja Karya, Jakarta, 1988.
Katz, Bernase,”Bagaimana Mema-sarkan Jasa Profesional”, Binaman Pressindo, Jakarta, 1991.
Rogers, M. Everest et. Al, “Comunication of Innovations”, Remaja Karya, Jakarta, 1981.

More Artcle Di Sini 

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok


Dr. Erman Anom, MM.
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Esa Unggul, Jakarta
 

Abstrak
Demi mencegah kegagalan dalam mencapai tujuan dari rumusan strategi yang sudah Anda disusun, sebaiknya kita melihat bagian-bagian yang perlu dikomunikasikan dari strategi yang dibuat. Bagian-bagian itu adalah kemana tujuan kita?, mengapa kita kesana?, bagaimana kita bisa sampai disana?
Kata Kunci: Merancang, strategi komunikasi, memenangkan, pemilih dan kelompok

Pendahuluan

     Salah satu tugas esensial pemimpin adalah merancang strategi. Bila rancangan strategi itu sudah jadi, tugas Anda belum selesai. Karena masih menanti tugas berikutnya yaitu mengkomunikasikannya ke kelompok. Nah, bagaimana cara mengkomunikasikannya dengan baik agar mendapatkan dukungan untuk mencapai hasil? Tulisan ini dimaksudkan untuk membantu Anda merancang strategi komunikasi. Silahkan simak.
 
Strategi komunikasi adalah susunan rancangan dan tindakan untuk mengkomunikasikan sesuatu agar bisa diterima atau dilakukan oleh audience. Bisa juga dipahami sebagai rancangan perpaduan penggunaan berbagai cara yang berbeda yang menyentuh setiap perbedaan cara orang berpikir dan berperilaku dalam kelompok agar bergerak mendukung Anda.
 
Misalnya begini, Anda dan sekelompok kecil tim Anda sudah merancang sebuah strategi kampanye. Dan Anda kemudian akan menyampaikan strategi ini kepada orang-orang dalam kelompok yang lebih besar agar mereka bisa memahami dan mendukung Anda menjalankan strategi itu. Nah disinilah kemampuan Anda sebagai komandan komunikasi diuji langsung dalam pentas.
 
Jelas aktifitas ini bukan hanya sebuah presentasi mengenai strategi Anda. Tetapi lebih jauh lagi adalah sebuah upaya sistematis agar orang-orang mau percaya pada Anda, meletakkan harapan pada Anda dan bergerak mengikuti pola-pola yang ditetapkan dalam strategi yang sudah disusun itu agar mencapai hasil bersama secara lebih efektif.
 
Pembahasan
 
Lantas, pernahkah Anda membayangkan bagaimana mengkomunikasikan strategi ?
 Salah satu tujuan penting dari mengkomunikasikan strategi adalah menantang setiap komponen kelompok sehingga mereka bisa berpikir ’bagaimana caranya  saya bisa berkontribusi dalam strategi itu?’ Mengkomunikasikan strategi adalah suatu proses yang terus menerus. Rumusan strategi ini tidak boleh berhenti di meja perencanaan, Anda perlu mengkomunikasikannya secara terstruktur dengan intensitas yang terukur kepada setiap komponen kelompok yang Anda butuhkan.
Pernahkah Anda mengamati bahwa suatu strategi yang dikomunikasikan dengan baik akan mencapai hasil yang luar biasa baik? Sedangkan strategi yang dikomunikasikan dengan buruk akan membuahkan hasil yang seadanya?
 
Mari kita coba membedahnya: mengapa pencapaian tujuan dari pelaksanaan strategi itu ada yang sukses dan ada yang gagal? Apakah strategi itu benar-benar dipahami? Apakah kemampuan tim yang kurang? Apakah pucuk pimpinan sudah terus menerus memberikan support dan memastikan langkah-langkah pencapaian strategi itu dilakukan dengan baik?
 
Demi mencegah kegagalan dalam mencapai tujuan dari rumusan strategi yang sudah Anda susun, sebaiknya kita lihat bagian-bagian yang perlu dikomunikasikan dari strategi Anda.
Bagian-bagian itu adalah:
• Kemana tujuan kita?
• Mengapa kita kesana?
• Bagaimana kita bisa sampai disana?
 
Mengkomunikasikan ’Tujuan’

 Jika Anda tidak mengetahui kemana arah tujuan Anda, bisa jadi Anda kecewa dengan pencapaian Anda. Atau bahkan Anda tidak tahu sudah mencapai tujuan atau belum. Dan lebih celaka lagi Anda tidak mengerti seberapa jauh atau dekat tujuan Anda.
 
Ok, semoga Anda sudah mematok suatu tujuan. Bila tujuan itu bisa Anda capai sendiri tanpa bantuan orang lain dalam organisasi Anda, mungkin sebaiknya tidak perlu teruskan membaca tulisan ini. Tetapi apa gunanya Anda sebagai Leader bila tidak berbagi tujuan dengan tim dan kelompok Anda? Apakah orang-orang akan berkontribusi secara optimal bila tidak mengetahui arah tujuan? Baiklah, Anda perlu mengkomunikasikannya kepada orang-orang dalam tim dan kelompok Anda. Lantas, bagaimana Anda mengkomunikasikannya?
 
Mari kita gunakan contoh. Kita ambil salah satu visi yang cukup sederhana dan ringkas, misalnya visi Sumbawa Barat: ”mewujudkan pemerintahan Sumbawa Barat yang Mandiri, Akuntabel, Terbuka, beriman dan mendapatkan dukungan penuh dari rakyat.” Mari kita coba elaborasi: apakah dengan visi ini bisa menggerakkan seluruh atau setidaknya sebagian besar anggota kelompok untuk berjuang dengan senang hati dan sadar diri untuk bersama-sama mewujudkan visi ini?
 
Visi adalah sebuah pernyataan ujuan. Tetapi pernyataan visi (jangka panjang) malahan, pada kenyataannya, jarang memberikan arah/tujuan yang bisa dipahami dan diingat dengan mudah oleh seluruh anggota kelompok masyarakat dan bahkan tidak juga mudah dipahami oleh unit terkecil dari kelompok itu (birokrat itu sendiri). Lagipula, visi yang generalis dan jangka panjang seperti ini, meskipun dituliskan ringkas dan dengan kata-kata yang sederhana, nyatanya tidak selalu bisa memberikan energi dan membangkitkan semangat pada seluruh komponen kelompok besar.
 
Karena itulah seorang leader perlu memikirkan alternatif lain yang lebih terukur, lebih bisa dipahami ”bisa dicapai”. Misalnya, seorang Leader sebaiknya membuat pernyataan: ”Dalam lima tahun kedepan, kita sudah harus menjadi kabupaten yang paling berhasil dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat petani.”
Kalimat tujuan itu lebih mudah dipahami. Kalimat itu terstruktur, memiliki target obyek, memiliki time frame, dan memiliki nuansa kepedulian dalam skala kelompok besar. Bila seorang Leader menyampaikan kalimat tujuan seperti itu, maka bisa diharapkan seluruh komponen kelompok memahami dengan mudah dan mengetahui dimana dia bisa berkontribusi. Dengan cara ini, seorang Leader malahan membuka akses bagi semua pihak untuk berkontribusi dalam memastikan ketercapaiannya.
 
Benar bahwa organisasi membutuhkan tujuan jangka panjang. Tetapi bila Leader hanya terus menerus mengkomunikasikan tujuan jangka panjang tanpa memberikan target-target yang bisa dicapai dalam waktu tertentu, maka selama itu pula orang-orang akan jatuh bermimpi bersama Anda. Karena pada kenyataannya tidak ada tantangan tujuan yang terukur yang perlu dicapai, dan semua orang beranggapan tujuannya masih sangat panjaaaaang. Semakin panjang semakin lemaslah semangat orang-orang untuk mewujudkan tujuan itu.
 
Dengan membuat tujuan itu terukur, nyata dan bisa dibayangkan, Anda sudah memberikan kesempatan pada orang-orang untuk merasakan tujuan itu, meskipun masih dalam bayangan, tetapi yang jelas bahwa Anda telah menyalakan semangat dan kemauan untuk mewujudkan tujuan. Dengan munculnya semangat dan kemauan ini, akan mengembangkan potensi energi yang tersedia, memunculkan dukungan dan kontribusi dari orang-orang demi mendukung terwujudnya tujuan itu.
 
Mari kita sederhanakan, pilih satu dari dua ini:
•    Si A menawarkan visi dan misi yang luar biasa bagus, yang bisa dicapai entah kapan-kapan.
•    Si B menawarkan masa depan yang lebih baik, yang bisa dicapai dalam lima tahun.
Kira-kira orang-orang akan lebih menyukai pesan yang mana?
 
berubah’. Mengapa yang pertama adalah hal yang penting bagi orang-orang. Daripada pernyataan visi dan misi,  dengan memiliki alasan tujuan dan mengerti alasan itu, orang-orang akan memberikan aksi yang lebih besar untuk mendukung tercapainya tujuan itu. Maka, pemimpin tidak hanya sekedar membuat pernyataan visi misi namun juga sekaligus menekankan pada ’alasan’ mengapa tujuan itu penting. Dengan pernyataan mengenai alasan dan membangun kesepemahaman orang-orang atas pentingnya alasan itu, orang-orang akan bergerak mengikuti arah tujuan yang ditentukan. Pikirkan hal ini: ini adalah nilai dan rasa betapa penting tercapainya tujuan.
 
Bukan sekedar pentingnya Anda mendapatkan kesempatan memaparkan visi misi, tetapi jauh lebih penting adalah bahwa Anda perlu memastikan orang-orang mengerti alasan yang kuat dibalik terwujudnya visi misi itu.
Dengan memaparkan sekedar visi misi, Anda telah membuka pikiran orang lain untuk menyetujui atau menolak. Tetapi dengan mengedepankan alasan-alasan kuat mengapa Anda merumuskan suatu tujuan, Anda telah membuka hati dan tekad orang lain untuk bersama Anda.
Bayangkan, bahwa begitu banyak upaya komunikasi atau kampanye gagal karena difokuskan  pada nalar-pikiran orang-orang. Jelas, ini dikarenakan pada dasarnya orang-orang bisa sangat idealis di tingkat pikiran, dan bahkan akan menimbulkan perdebatan. Orang-orang tidak ingin kelihatan bodoh atau tidak paham karena Anda menyampaikan pesan-pesan yang penuh logika kebenaran.
Tetapi orang-orang tidak akan menjadi begitu idealis di tingkat rasa. Maka, Anda perlu mengkomunikasikan tujuan beserta alasan-alasannya. Mengapa ‘alasan’? Karena alasan adalah fakta. Fakta yang diketahui dan dirasakan oleh kelompok. Dengan memaparkan alasan-alasan (senses of purpose), Anda tidak sekedar meminta orang-orang untuk berpikir kebenaran tujuan Anda, tetapi sekaligus menyentuh emosi mereka dan memotivasi mereka untuk bersama Anda membakar semangat mencapai tujuan itu.
 
’Mengapa’ yang kedua adalah seringkali mengenai ‘perubahan. Mengapa perlu menjelaskan ’perubahan’ ? jawaban bisa ditemukan di pertanyaan berikut ini ”Apa yang akan terjadi bila kita terus menerus seperti ini?”
Atau pertanyaan seperti berikut ini ”Apa yang akan terjadi bila, kita tidak merubah cara kita melayani masyarakat? Apa yang akan terjadi bila pendidikan terus menerus dikesampingkan? Apa yang akan terjadi bila anak-anak muda kita tidak disediakan lapangan kerja seperti sekarang ini?”
Atau pertanyaan ini: ”Mengapa kita tidak pernah membimbing masyarakat untuk memperbaiki nasibnya sendiri? Apakah kita akan mempertahankan pemerintah yang sibuk dengan dirinya sendiri sehingga melupakan rakyatnya?”
 
Contoh-contoh diatas adalah cara untuk mengkomunikasikan ’mengapa’ strategi Anda layak dipilih. Anda tidak sekedar mengkomunikasikan ’kemana’ arah tujuan tetapi sekaligus membangun ’investasi emosional orang-orang’. Orang-orang meletakkan nasib diri mereka dalam situasi yang sangat serius untuk dipertimbangkan, karena itulah mereka layak untuk diberikan harapan yang jelas.
 
Jangan lupa, bahwa orang-orang lebih imaginative dalam menangkap pesan Anda. Meskipun orang-orang lebih menilai fakta, tetapi mereka berharap pada imaginasi. Jadi bagaimana mengkomunikasikan ’mengapa’ adalah dengan memperkuat fakta sebagai alasan dan tentukan tujuan sebagai investasi emosi.
Mengkomunikasikan ’Bagaimana’
 
Kita sudah mengetahui kemana tujuan kita, jelas dan terukur. Kita mengetahui mengapa kita akan mengarah kesana. Tetapi bagaimana caranya kita bisa mencapai kesana? Bagaimana peta jalan kita sehingga bisa mencapai kesana?
 
Mengkomunikasikan ’bagaimana’ adalah bukan mempresentasikan tujuan akhir, tetapi mempresentasikan bagaimana cara agar bisa mencapai tujuan itu. Maka aktifitas komunikasi Anda perlu dibuat struktur sedemikian rupa sehingga membangun kesadaran orang-orang dalam kelompok bahwa: Anda benar. Tim yang membantu Anda menyusun konsep-konsep komunikasi sebaiknya memiliki pemahaman akan psikologi massa dalam beberapa level demografis-psikografis.
 
Misalnya begini, bahwa Anda dan tim sudah merancang muatan pesan komunikasi. Tetapi, kemudian muatan pesan itu perlu dikomunikasikan kepada orang-orang dalam kelompok-kelompok yang berbeda. Dengan pemahaman psikologi komunikasi massa, kelompok yang berbeda secara demografis atau psikografis itu menangkap pesan dengan cara yang berbeda. Maka, sia-sialah bila Anda merumuskan strategi komunikasi yang sama untuk semua tipe kelompok.
 
Gunakan contoh pengalaman Anda sendiri, misalnya: Anda sering dengar iklan asuransi, Anda bahkan pernah memperhatikan dengan serius seorang salesman mempresentasikan suatu produk asuransi. Dan kemudian dalam pikiran Anda mengatakan bahwa, ya ya ya, saya perlu asuransi, itu masuk akal dan semua orang butuh asuransi. Anda mulai mencari-cari produk asuransi yang cocok. Tetapi kemudian Anda memutuskan membeli asuransi dari sales yang teman Anda sendiri bukan?
 Mengkomunikasikan ‘Mengapa’
 
Ada dua ‘mengapa’ yang perlu dikomunikasikan, pertama yaitu ‘alasan tujuan’ dan ‘mengapa berubah’. Mengapa yang pertama adalah hal yang penting bagi orang-orang. Daripada pernyataan visi dan misi,  dengan memiliki alasan tujuan dan mengerti alasan itu, orang-orang akan memberikan aksi yang lebih besar untuk mendukung tercapainya tujuan itu. Maka, pemimpin tidak hanya sekedar membuat pernyataan visi misi namun juga sekaligus menekankan pada ’alasan’ mengapa tujuan itu penting. Dengan pernyataan mengenai alasan dan membangun kesepemahaman orang-orang atas pentingnya alasan itu, orang-orang akan bergerak mengikuti arah tujuan yang ditentukan. Pikirkan hal ini: ini adalah nilai dan rasa betapa penting tercapainya tujuan.
 
Bukan sekedar pentingnya Anda mendapatkan kesempatan memaparkan visi misi, tetapi jauh lebih penting adalah bahwa Anda perlu memastikan orang-orang mengerti alasan yang kuat dibalik terwujudnya visi misi itu.
Dengan memaparkan sekedar visi misi, Anda telah membuka pikiran orang lain untuk menyetujui atau menolak. Tetapi dengan mengedepankan alasan-alasan kuat mengapa Anda merumuskan suatu tujuan, Anda telah membuka hati dan tekad orang lain untuk bersama Anda.
 
Bayangkan, bahwa begitu banyak upaya komunikasi atau kampanye gagal karena difokuskan  pada nalar-pikiran orang-orang. Jelas, ini dikarenakan pada dasarnya orang-orang bisa sangat idealis di tingkat pikiran, dan bahkan akan menimbulkan perdebatan. Orang-orang tidak ingin kelihatan bodoh atau tidak paham karena Anda menyampaikan pesan-pesan yang penuh logika kebenaran.
 
Tetapi orang-orang tidak akan menjadi begitu idealis di tingkat rasa. Maka, Anda perlu mengkomunikasikan tujuan beserta alasan-alasannya. Mengapa ‘alasan’? Karena alasan adalah fakta. Fakta yang diketahui dan dirasakan oleh kelompok. Dengan memaparkan alasan-alasan (senses of purpose), Anda tidak sekedar meminta orang-orang untuk berpikir kebenaran tujuan Anda, tetapi sekaligus menyentuh emosi mereka dan memotivasi mereka untuk bersama Anda membakar semangat mencapai tujuan itu.
 
’Mengapa’ yang kedua adalah seringkali mengenai ‘perubahan. Mengapa perlu menjelaskan ’perubahan’ ? jawaban bisa ditemukan di pertanyaan berikut ini ”Apa yang akan terjadi bila kita terus menerus seperti ini?”
Atau pertanyaan seperti berikut ini ”Apa yang akan terjadi bila, kita tidak merubah cara kita melayani masyarakat? Apa yang akan terjadi bila pendidikan terus menerus dikesampingkan? Apa yang akan terjadi bila anak-anak muda kita tidak disediakan lapangan kerja seperti sekarang ini?”
 
Atau pertanyaan ini: ”Mengapa kita tidak pernah membimbing masyarakat untuk memperbaiki nasibnya sendiri? Apakah kita akan mempertahankan pemerintah yang sibuk dengan dirinya sendiri sehingga melupakan rakyatnya?”
 
Contoh-contoh diatas adalah cara untuk mengkomunikasikan ’mengapa’ strategi Anda layak dipilih. Anda tidak sekedar mengkomunikasikan ’kemana’ arah tujuan tetapi sekaligus membangun ’investasi emosional orang-orang’. Orang-orang meletakkan nasib diri mereka dalam situasi yang sangat serius untuk dipertimbangkan, karena itulah mereka layak untuk diberikan harapan yang jelas.
 
Jangan lupa, bahwa orang-orang lebih imaginative dalam menangkap pesan Anda. Meskipun orang-orang lebih menilai fakta, tetapi mereka berharap pada imaginasi. Jadi bagaimana mengkomunikasikan ’mengapa’ adalah dengan memperkuat fakta sebagai alasan dan tentukan tujuan sebagai investasi emosi.
 
Mengkomunikasikan ’Bagaimana’
Kita sudah mengetahui kemana tujuan kita, jelas dan terukur. Kita mengetahui mengapa kita akan mengarah kesana. Tetapi bagaimana caranya kita bisa mencapai kesana? Bagaimana peta jalan kita sehingga bisa mencapai kesana?
 
Mengkomunikasikan ’bagaimana’ adalah bukan mempresentasikan tujuan akhir, tetapi mempresentasikan bagaimana cara agar bisa mencapai tujuan itu. Maka aktifitas komunikasi Anda perlu dibuat struktur sedemikian rupa sehingga membangun kesadaran orang-orang dalam kelompok bahwa: Anda benar. Tim yang membantu Anda menyusun konsep-konsep komunikasi sebaiknya memiliki pemahaman akan psikologi massa dalam beberapa level demografis-psikografis.
 
Misalnya begini, bahwa Anda dan tim sudah merancang muatan pesan komunikasi. Tetapi, kemudian muatan pesan itu perlu dikomunikasikan kepada orang-orang dalam kelompok-kelompok yang berbeda. Dengan pemahaman psikologi komunikasi massa, kelompok yang berbeda secara demografis atau psikografis itu menangkap pesan dengan cara yang berbeda. Maka, sia-sialah bila Anda merumuskan strategi komunikasi yang sama untuk semua tipe kelompok.
 
Gunakan contoh pengalaman Anda sendiri, misalnya: Anda sering dengar iklan asuransi, Anda bahkan pernah memperhatikan dengan serius seorang salesman mempresentasikan suatu produk asuransi. Dan kemudian dalam pikiran Anda mengatakan bahwa, ya ya ya, saya perlu asuransi, itu masuk akal dan semua orang butuh asuransi. Anda mulai mencari-cari produk asuransi yang cocok. Tetapi kemudian Anda memutuskan membeli asuransi dari sales yang teman Anda sendiri bukan?
 
Anda membutuhkan rancangan kemasan pesan yang berbeda untuk tipe kelompok yang berbeda demografis-psikografisnya. Kebiasaan menyerap informasi atau gaya-perilaku merekalah yang mengakibatkan pesan Anda walaupun ’diterima masuk akal’ tetapi bisa tidak disukai. Muatan pesan itu akan terbuang percuma, karena tidak ’disukai’ oleh golongan perilaku yang berbeda. Dengan pemahaman ini, maka membangkitkan rasa suka akan kelompok tertentu bisa jadi jauh lebih penting daripada memborbardir mereka dengan pesan-pesan logic.
 
Rasa suka, bisa dibangkitkan mulai dari first impression sampai ke closing powerful message. Bagaimana kemudian mengejawantahkan pemahaman ini dalam proses-proses mengkomunikasikan strategi Anda? Anda memerlukan sebuah peta jalan yang Anda dan tim untuk mencapai tujuan dengan memantau kemajuan dan halangan yang mungkin terjadi selama proses mengkomunikasikan strategi.
 
Kesimpulan

Untuk mendeskripsikan ’peta jalan’, lebih mudah digunakan skema sebab akibat. Semacam framework untuk mempermudah kesepemahaman bersama dari seluruh kelompok. Peta jalan ini bisa dengan mudah dilengkapi dengan faktor-faktor lain yang perlu ditambahkan sesuai dengan jenis-jenis kelompok yang Anda hadapi.  Misalnya: memaparkan keadaan (fakta) saat ini, menunjukkan area mana yang menjadi concern kelompok dan Anda sendiri, menyampaikan keadaan masa depan yang bisa dicapai dalam waktu yang terukur, menyampaikan pra kondisi yang perlu dilakukan saat sekarang dan diwaktu-waktu tertentu, menyediakan ruang bagi kelompok untuk ikut berkontribusi.
 
Komunikasi strategi sebuah bentuk komunikasi biasa. Tetapi berorientasi pada perlakuan orang-orang karena memiliki kebiasaan dan cara pandang yang berbeda. Anda dengan mudah bisa mendengar dari cara mereka berbicara, melihat dari cara mereka berperilaku, menilai dari kebiasaan mereka. Karena itu cara mengkomunikasikan pesan Anda juga sebaiknya berbeda.
 
Diluar komunikasi strategi, ada aktivitas lain dari kedua pihak untuk saling mempengaruhi. Tujuan aktivitas ini adalah agar satu pihak terpengaruh dan mau menerima apa yang menjadi keinginan pihak lain. Aktivitas ini dikenal dengan istilah lobbying. Lobbying merupakan bagian dari proses negosiasi yang tidak terpisahkan. Karena, untuk mencapai hasil kesepakatan dalam negosiasi, melobby ini ternyata lebih efektif meskipun terkadang cara yang mereka lakukan tidak bermoral.
 
Daftar Pustaka

Dwi Sunur Prasetyono. 2007. Seni Kreatif Lobi & Negosiasi. Jokyakarta. Tnink

Edward De Bono. 1991. Berpikir Lateral sebuah buku Teks Kreativitas. Jakarta. Erlangga.

Jurgen Habermas. Rasio dan Rasionalisasi Masyarakat. Jokyakarta. Kreasi Wacana.
 
More Article Di Sini